rumah yang makin asing.
aku melipat selembar kaos, mengemas buku dan beberapa kertas coretan lalu kumasukkan ke dalam tas yang sudah tampak seperti almari. semua tanpa rencana. tapi rasanya aku ingin pulang. pulang ke mana saja, ke rumah siapa saja. sebab rumah, yang dulu mengasuhku, kini tampak asing. aku merasa aku bukan milik rumah itu. nyatanya memang aku bukan milik siapa-siapa. atau memiliki siapa-siapa. sebab, di mataku segalanya sama. asing.
No comments:
Post a Comment
tinggalkan pesan di sini